September 25, 2022
BERITA

Direktur Pendidikan Hindu Harapkan Pasraman Bersinergi dengan Pemda di Bali

Singaraja (Info Pasraman Indonesia) – Direktur Pendidikan Hindu Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu Kementerian Agama RI, I Gusti Made Sunartha, S.Ag.,M.M mengharapkan pengembangan pasraman formal dan non formal di Pulau Dewata mampu bersinergi dan bekerja sama dengan pemerintah daerah baik tingkat provinsi maupun kabupaten.

“Harus ada kerja sama dan sinergi yang harmonis antara para pengelola pasraman dan pemerintah daerah dalam upaya pengembangan sumber daya manusia (SDM), terkhusus pada pasraman formal yang merupakan sekolah berjenjang dari tingkat Pratama, Adi, Madyama, dan Utama Widya Pasraman di seluruh wilayah di Bali,” kata Sunartha saat melakukan kunjungan kerja ke Utama Widya Pasraman (UWP) Vidya Wisata (pasraman setara SMA) yang berlokasi di Desa Kubutambahan, Kabupaten Buleleng, Selasa (26/4/2022).

Baca Juga:  Ditjen Bimas Hindu Berikan Beasiswa Untuk Guru Pasraman dan Dosen Hindu

Ia mengatakan, kerja sama penting dilakukan mengingat Provinsi Bali merupakan episentrum atau pusat agama Hindu di Indonesia dengan mayoritas penduduk juga adalah beragama Hindu.
Potensi pengembangan pasraman formal di Pulau Dewata pun dinilai sangat signifikan. Asalkan semua pihak baik dari pengelola (yayasan), pemerintah daerah, dan masyarakat saling bekerja sama dan mendukung dalam upaya pengembangan pasraman.

“Saya berharap khusus di Bali ada dukungan dan kerja sama nyata dengan Pemda. Jangan ada fikiran bahwa pasraman itu hanya pada ranah Kementerian Agama saja. Impelementasi di lapangan semestinya mampu bersinergi dan berkolaborasi,” kata dia.

Baca Juga:  Maha Widya | STAHN Mpu Kuturan Mewisuda 152 Lulusan

Pihaknya mencontohkan antara pasraman dan pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Provinsi Bali misalnya dapat bekerja sama dalam upaya mewujudkan visi “Nangun Sad Kertih Loka Bali”.

“Salah satu pembangunan penting dalam visi tersebut adalah pembangunan manusia atau ‘jana dan atma kertih’. Pasraman sebagai pusat pemberdayaan SDM berbasis keagamaan masuk di dalamnya. Jadi, kalau ada kerja sama kan bagus sekali. Tujuannya sama-sama jalan,” paparnya.

Baca Juga:  Langkah STAHN Mpu Kuturan Singaraja Kejar Akreditasi Lembaga Menuju Institut

Sunartha yang sebelumnya penggagas pasraman formal perdana di Indonesia tepatnya di Nabire, Papua tersebut menilai bahwa pasraman formal memiliki keunggulan dalam pembangunan SDM. Pasraman bukan hanya berfokus pada peningkatan intelektualitas saja, tetapi juga pendalaman moral dan karakter melalui porsi kurikulum keagamaan yang lebih banyak.

“Kalau di sekolah umum. Porsi pendidikan agama sangat minim. Hanya dua jam setiap minggu. Hal ini berbeda dengan di pasraman formal atau widya pasraman dimana jumlah kurikulum keagamaan memiliki porsi yang lebih besar dengan kurikulum umum sehingga pendalaman karakternya pun lebih intensif dilakukan di sekolah,” ujar dia.

Related Posts